Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan
menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel. Bagi yang sudah pernah belajar
bahasa pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel
yang akan kita gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel,
jenisnya, panjangnya, global atau lokal, dll yang bikin pusiiiing. Nah kalau di PHP, kita tidak
perlu mendeklarasikan variabel kita di awal program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu. Nah
dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita perlu variabel, dan bagaimana cara
menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.
Baiklah, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP mencetak teks
yang kita inginkan. Nah, apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah,
ya belum. Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mengenal variabel yang
merupakan tulang punggung PHP.
Sebuah variabel dapat anda bayangkan sebagai wadah yang digunakan untuk menampung satu
atau beberapa nilai (bagi yang udah jago, skip aja nih paragraf). Variabel ini adalah tempat PHP
menyimpan informasi dan meneruskannya ke dokumen lain, fungsi dan sebaginya. Anda yang
pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan misalnya
"x+2=5", dan x adalah variabel dengan nilai 3.
Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah kebutuhan mutlak dalam sebuah
halaman web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) bergantung pada data
yang dikirimkan antara halaman web. Variabel merupakan mekanisme utama dalam pengiriman
data seperti ini.
Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah
dengan menunjukkan aksi mereka dalam kode-kode berikut ini. Namun sebelum itu, perlu diingat
ada 3 hal yang dapat anda lakukan dengan variabel:
2. Mengupdate nilai dalam variabel, jika sudah di isi sebelumnya;
3. Mengakses mereka (membaca nilai dari variabel kita itu dan melakukan hal yang
bermanfaat terhadap mereka)
Variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar ("$"). Dalam kode di bawah ini , kita akan
mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk kemudian digunakan
lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.
Hasil dari kode tersbut adalah sebagai berikut:
Kita cetak isi variabel : Ini isi awal variabel!
Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!
Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut. Pada baris kedua, saya membuat variabel
yang saya putuskan bernama "isi_variabel". Semua variabel dimulai dengan tanda dolar,
sehingga variabel saya tadi ditulis menjadi "$isi_variabel". Berikut ini adalah penjelasan rinci
mengenai apa yang dikerjakan masing-masing baris.
Anda sudah melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang
dapat menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel
ke dalam variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numeric, langsung bisa
kita update isinya menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa
pemrograman lain). Kita baru saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip
yang sama, namun kekuatan PHP yang masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi
variabel kita di suatu tempat, misalnya sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan
kemudian menggunakan variabel tersebut kemudian di halaman lain.
Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:
Kemudian anda dapat memanggilnya denagn mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada
baris 3 dan 6 — perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda
kutip).
Penamaan Variabel :
Anda dapat menamai sebuah variabel dengan nama apapun selama mengikuti aturan berikut ini:
Dimulai dengan huruf;
Terdiri dari huruf, angka dan karakter garis bawah (karakter _ seperti dalam
"$isi_variabel");
Bukan merupakan kata kunci PHP (misalnya print).
Hati-hati: nama variabel adalah case sensitif (sehingga variabel $semut akan berbeda
dengan $Semut). Sebagai tips, anda sebaiknya membuat nama variabel yang memiliki arti
tertentu sehingga anda lebih mudah memahaminya seandainya beberapa tahun kemudian
terpaksa harus membaca kode tersebut.
Dalam contoh-contoh kita tadi, kita mengisi variabel dengan teks alias string. Variabel juga
dapat menampung nilai berupa angka dan lainnya (obyek, array, booleans).
Catatan akhir:
Satu hal yang biasanya menjadi pertanyaan adalah penggunaan tanda kutip.
Kita bisa menggunakan tanda kutip tunggal maupun ganda untuk mengisi teks, misalnya:
print ("Saya berada di situs Semut!");
Baris ini akan mencetak teks Saya berasa di situs Semut. Jika anda ingin agar tanda kutip
yang kita sayangi itu ikut tampil, anda harus menambahkan karakter "\" di depannya yang
memberitahukan PHP bahwa tanda kutip sesudahnya bukan merupakan bagian dari kode,
melainkan bagian dari kalimat. Dengan demikian, jika anda ingin menampilkan tulisan "Saya
berada di situs Semut!", kode anda akan seperti ini:
print (" \"Saya berada di situs Semut!\"" );
Gitu. Baiklah, cukup sampai di sini dulu yach. Sampai ketemu di bagian selanjutnya.
Salam hangat.